Senat Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (KMUP) tengah dilanda gejolak permasalahan dalam kepengurusan periode 2023/2024. Hal ini ditandai dengan mundurnya ketua bidang (Kabid) Kesejahteraan Mahasiswa (Kabid 3), Muhammad Azhar, serta Kabid Administrasi Umum dan Keuangan (Kabid 4), Jordan Halomoan Ballo dari kabinet kepengurusan Senat KMUP.

Alasan pengunduran diri yang dilakukan oleh Kabid 4, Jordan, didasari banyaknya perubahan pola kepemimpinan dari visi misi yang dijanjikan oleh Ketua Senat KMUP 2023/2024, Dio Marcelino Hutauruk.

“Kalau dari saya sendiri setelah berjalannya kelembagaan, saya sebagai kabid 4 ada banyak perubahan dari visi misinya yang dibuat sama beliau,” ujar Jordan kepada LPM Gema Alpas, Kamis (26/09).

Hal serupa juga dirasakan oleh Kabid 3, Azhar sehingga ia memilih jalan tengahnya yaitu mengeluarkan pernyataan sikap untuk mengundurkan diri dari kelembagaan Senat KMUP.

“… kalau dari dari saya sih sebenernya kurang lebih kita udah beda visi misi sama ketuanya, jadi untuk berlanjut lagi ga baguslah,” ujar Azhar, kepada LPM Gema Alpas, Kamis (26/09).

Tidak Adanya Transparansi Terhadap Anggota 

Selain perbedaan antara pelaksanaan dan janji yang tertuang dalam visi misi, permasalahan pada kabinet Senat KMUP yang dipimpin oleh Dio, nyatanya berhubungan dengan sikap ketidaktransparan terhadap anggota.

Kabid 3, Azhar, merasa bahwa dalam kepengurusan Senat terdapat sesuatu yang ditutupi oleh ketua Senat KMUP.

“Iya, kenapa tidak transparansi mengenai hal tersebut. Padahal kita pun, kalau kita dibilang loh kita tuh kepala-kepala dari keluarga ini gitu yang menaungi para anggota-anggota yang lain gitu,” jelas Azhar.

Ungkapan Kekecewaan

Sebelum memutuskan diri untuk walk out dari kabinet Dio, Kabid 3, Azhar dan Kabid 4, Jordan, sempat melakukan upaya melakukan upaya mediasi dan mencari solusi terbaik dalam penyelesaian masalah ini, namun hasil akhirnya tetap deadlock.

“… pandangan kita lah bahwa sebenarnya kan visi misi  kita awalnya kayak gini nih cuman pada akhirnya kalo kita memang dia tidak mengindahkan dan itu pun menjadi sebuah penolakan, apa yang kita kasih dia tidak mengindahkan hal tersebut,” ujar Azhar.

Karena merasa banyaknya perbedaan antara kenyataan dan visi misi yang dijanjikan, akhirnya sebagai tanda kecewa terhadap kepemimpinan kabinet Dio, Azhar dan Jordan memutuskan untuk keluar dari kelembagaan Senat KMUP 2023/2024.

“Sudah kita selesaikan cuma dalam satu sisi kan karena sudah kecewa juga kita ya lebih baik daripada memperkeruh  suasana di sana lebih baik kita yang memperlihatkan sikap kita yang keluar,” jelas Azhar.

Adanya permasalahan ini tentunya bertentangan dengan Misi yang dimiliki oleh ketua Senat KMUP 2023/2024, yang dimana disebutkan bahwa di dalamnya akan mewujudkan lingkungan internal KMUP yang solid dan bersinergi dengan berlandaskan asas kekeluargaan. Lantas, bagaimana janji-janji yang diberikan saat kampanye? apakah hanya sebatas kata-kata manis tanpa bukti nyata?

 

Oleh: Tim Redaksi LPM Gema Alpas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini