Salah satu indikator majunya suatu negara ditandai dengan perkembangan alat transportasi yang dimilikinya untuk memadai kebutuhan masyarakat. Saat ini, kebanyakan orang cenderung bepergian menggunakan transportasi umum salah satunya kereta.

Banyaknya pengguna transportasi rel, membuat industri perkeretaapian berkembang pesat. Sayangnya, belum banyak perguruan tinggi yang menyediakan Program Studi (Prodi) tersebut.

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) merupakan satu dari empat perguruan tinggi negeri yang menyediakan jurusan perkeretaapian dengan jenjang Strata Satu (S1).

Menyaksikan minimnya fasilitas pendidikan untuk dunia perkeretaapian dan masih banyaknya SDM asing yang menguasai di bidang tersebut, Universitas Pancasila (UP) resmi membuka prodi baru Teknik Perkeretaapian dan menjadi universitas swasta pertama yang membuka program studi ini dengan persiapan dari segi konstruksi, logistik, dan teknik persinyalan.

“Nah makanya kita berusaha untuk menjembatani itu karena emang kita melihat potensi dari fakultas teknik, kereta api itu banyak hal ya. Dari kontruksinya, dari logistiknya, dari teknik persinyalan dan sebagainya. Itu semua ada difakultas teknik.” Jelas Swambodo M. Adi, S.T., M.Ars. selaku Wadek III Fakultas Teknik.

Untuk membuat prodi baru, dilakukan sejumlah proses yang tidak mudah. Program studi Teknik Perkeretaapian telah dirancang sebelum virus Covid-19 melanda dunia.

Agar hal tersebut terwujud diperlukan segala upaya seperti melakukan aksestensi ke Dikti, mempersiapkan tenaga pengajar yang memumpuni, fasilitas, dan penunjang lainnya.

Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik, Noor Suryaningsih ST., MT., menyampaikan bahwa upaya yang dilakukannya telah membuahkan hasil hingga terbukanya prodi baru ini.

Namun memang masih ada beberapa hal yang harus persiapkan, salah satunya dalam mempersiapkan fungsi laboratorium yang hingga saat ini masih diupayakan. Sedangkan persiapan lainnya seperti kurikulum, sarana, dan prasarana hingga rencana pembelajaran dengan konsentrasi dalam 4 bidang yaitu Manajemen, Instrumentasi, Infrastruktur, dan Ticketing telah sepenuhnya matang.

Sumber foto: Pinterest

Kebutuhan tenaga pengajar juga telah dipersiapkan. Selain berasal dari internal sesuai bidang keahlian, FT-UP juga mengundang praktisi dari perusahaan yang sudah bekerjasama.

Dalam kerjasamanya FT-UP mendapatkan fully supported dari pihak MASKA, “Kerja sama dengan Masyarakat Kereta Api (MASKA), PT.KAI, Departemen Perhubungan, kemudian juga ada dari konstruksi yang tadi disebutkan Adhi Karya dan seterusnya,” ujar Swambodo.

Pertimbangan lain membentuk program ini dapat dilihat dari keterhubungan prodi yang ada di FT-UP; Teknik Mesin, Teknik, Elektro, Teknik Sipil, dsb.

Selain itu, beliau menyebutkan bahwa kebutuhan/penjaminan infrastruktur dilakukan dengan PTPI (Perkumpulan Teknik Perumahsakitan Indonesia) dan PII selaku Persatuan Insinyur Indonesia.

Namun, prodi yang baru dibuka ini belum bisa mendapatkan akreditasi dari BAN–PT. Untuk mendapatkan akreditasi yang kredibel, FT-UP telah melakukan segala cara mulai dari running, aksistensi, dan berusaha untuk memenuhi persyaratan lainnya.

“Kalau kita mau akreditasi pertama yang harus ada itu adalah lulusan. Kita belum bisa bikin akreditasi dulu kalau ya minimal udah ada sampe semester 8” Ujar Noor Suryaningsih. Ia juga menambahkan bahwa adanya 9 persyaratan yang harus dipenuhi dan saat ini, masih dalam proses persiapan untuk memenuhi persyaratan tersebut.

Prodi baru ini telah disahkan pada Jumat, (10/02/23) bertepatan dengan dikeluarkannya SK penyelenggaraan prodi baru dari LLDikti.

Penerimaan Mahasiswa Baru sendiri akan dibuka pada semester gasal tahun 2023/2024, tepatnya September mendatang dengan membatasi jumlah penerimaan mahasiswa dengan kuota maksimal 40–50 orang untuk kelas reguler.

“Kita memang membatasi gitu. Karena, selain memang pertama ini masih baru, kita memang masih  harus melihat nanti kira-kira perbandingan antara dosen dengan mahasiswanya itu bagus atau tidak” Ujar Noor Suryaningsih.

Akan tetapi, kelas reguler khusus belum membuka penerimaan mahasiswa baru. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana peminat mahasiswa terhadap prodi Teknik Perkeretaapian di Indonesia.

Sampai saat ini, civitas FT masih mempersiapkan pengadaan fasilitas fisik dengan adanya kebijakan sharing facilities untuk fasilitas pendukung dan laboratorium. Kerjasama kepada pihak-pihak terkait dalam mengupayakan adanya laboratorium juga dilakukan, seperti bersama pihak Manggarai agar adanya pembelajaran secara langsung di lapangan.

Sumber foto: Pinterest

Dibukanya prodi baru tentu memupuk berbagai harapan dari sejumlah pihak, salah satunya respon mahasiswa. Noor Suryaningsih menjelaskan respon yang didapatkan dari berbagai pihak seperti mahasiswa, alumni dan pihak-pihak prodi lain sejauh ini cukup baik. Tak jarang mereka juga memberikan ucapan selamat, doa, harapan serta mengapresiasi pihak FT-UP atas dibukanya program studi ini.

Swambodo menyampaikan harapannya agar prodi baru ini dapat berkembang dan bersinergi dengan lembaga kemahasiswaan lainnya. Noor Suryaningsih juga berharap agar program studi ini benar-benar dapat menciptakan tenaga kerja yang memumpuni di bidang kereta api, sehingga kereta api dapat menjadi alat transportasi utama.

 

Penulis : Cindi Audia dan Mahdiah Rahmah.

Editor   : Febriyanti Musyafa

Referensi/Sumber:

https://www.antaranews.com/berita/1175595/universitas-pancasila-buka-program-studi-teknik-perkeretaapian

https://edukasi.sindonews.com/beritaamp/1463149/144/universitas-pancasila-buka-jurusan-teknik-perkeretaapian

https://investor.id/national/318445/universitas-pancasila-tambah-dua-program-studi-baru

https://www.inilahkoran.com/nasional/pr-1181027321/universitas-pancasila-buka-program-studi-teknik-perkeretaapian?page=1

https://www.topbusiness.id/59756/open-house-penerimaan-mahasiswa-baru-fakultas-teknik-universitas-pancasila.html

https://www.matain.id/article/2019/1127/universitas-pancasila-buka-jurusan-teknik-perkeretaapian.html

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini