Setiap tanggal 14 Juni diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia. Peringatan ini sebagai bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya transfusi darah dan menjaga ketersediaan stok kantong darah.
Donor darah dimaksudkan sebagai proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang mana suatu saat dapat digunakan ketika ada orang yang membutuhkan transfusi darah. Transfusi darah diartikan sebagai proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (pendonor) kepada orang yang membutuhkan (resipien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kebutuhan darah di Indonesia minimal sekitar 5,1 kantong darah pertahun. Namun, nyatanya hanya ada 4,1 juta kantong dari 3,4 donasi. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat pendonor takut terkena virus selama proses donor darah berlangsung.
Melansir dari cnnindonesia, pada tahun 2022 Kepala Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, Linda Lukitari menyatakan, “Tahun 2021, hingga September ini stok darah memang belum bisa dibilang cukup, terutama di beberapa daerah dan golongan darah tertentu. Namun sudah cukup membaik, jika dibandingkan dengan situasi pada awal pandemi di 2021. Pada saat itu, terjadi penurunan sampai sekitar 60%.”
Kebutuhan akan darah tentunya sangat tinggi guna menangani kanker, thalasemia, pendarahan saluran cerna, gagal ginjal kronik yang membutuhkan layanan hemodialisa, pendarahan ketika persalinan, dan kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa setidaknya perlu 1% dari total penduduk untuk menyumbangkan darahnya dalam memenuhi kebutuhan minimum darah di suatu negara. Secara global, 70 negara memiliki tingkat pendonor darah kurang dari tingkat optimum, yakni 10/1000 penduduk. Menurut Kementrian Kesehatan, ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah 2,5% dari jumlah penduduk.
Namun, ketersediaan darah masih minim akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya dan berdampak besar bagi yang membutuhkan. Seperti halnya ketika pandemi Covid-19 terjadi, di Samarinda terdapat 23 pasien yang harus mengantri untuk mendapat plasma konvalesen akibat kekosongan stok di Palang Merah Indonesia (PMI). Plasma konvalesen adalah pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19 kepada pasien rawat Covid-19.
Dampak lainnya dirasakan oleh pejuang thalasemia atau kelainan darah karena kurangnya hemoglobin(Hb). Tidak jarang karena kurangnya persediaan darah dari PMI, seseorang yang membutuhkan, baik diri sendiri maupun keluarganya meminta bantuan pendonor darah untuk mendonorkan darahnya melalui sosial media. Mengutip dari cnnindonesia, salah satunya adalah Annisa yang mempunyai thalasemia dan mengajak masyarakat melalui Twitter atau Instagram untuk mendonorkan darahnya.
Pandemi membawa perubahan besar yang salah satunya adalah ketakutan dalam donor darah. Sebab. takut terkontaminasi virus Covid-19 yang dapat ditularkan melalui transfusi darah. Namun saat ini, sedikit demi sedikit membawa perubahan baik dari permasalahan menurunnya pendonor. Melalui republika.co.id, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah tahun 2022 mengatakan, “Cukup baik setelah dua tahun pandemi perolehan biasanya 60 persen sudah meningkat bisa punya stok untuk dua hari.” Hal ini membuktikan bahwa setelah pandemi berakhir, peminat donor darah kembali banyak.
Dari beragam kisah menarik dan megharukan dari pendonor, terdapat salah satu kisah hebat dari yang seorang lansia yang telah menginjak 75 tahun bernama Madpur. Beliau tinggal di Ciamis, Jawa barat dan kerap kali mengikuti donor darah yang diselenggarakan 3 bulan sekali demi kemanusiaan. Kondisi Madpur yang sehat dan fit membuat ia dapat mengikuti donor darah. Ia bercerita telah mendonorkan darahnya sebanyak 54 kali kepada penderita thalasemia.
“Alhamdulillah rutin setiap 3 bulan sekali, hanya waktu pandemi COVID-19 sempat terhenti. Golongan darah saya O,” ujar Madpur kepada detik.
Donor darah sendiri merupakan salah satu kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu antar sesama manusia yang sedang membutuhkan transfusi darah. Selain itu, terdapat manfaat mendonorkan darah secara rutin yang mana dilakukan setiap tiga bulan sekali melalui adanya produksi sel-sel darah merah baru di dalam tubuh. Di mana fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Manfaat lain dari mendonorkan darah adalah mendapatkan kesehatan psikologis karena menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya, kepada yang membutuhkan sehingga akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Dengan demikian, fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat.
Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah. Untuk itu, donor darah harus digalakkan karena stok darah masih harus ditambah demi kebaikan diri dan masyarakat.
“Jadilah pahlawan bagi sesama, karena setetes darah anda merupakan anugerah bagi yang lain.”
-Kumparan
Penulis: Pranaja Dwi Surya
Editor: Melody Azelia
Daftar Pustaka:
https://tirto.id/hari-donor-darah-sedunia-2023-manfaat-donor-darah-syaratnya-gLJj
https://www.halodoc.com/artikel/harus-rutin-ini-4-manfaat-donor-darah-untuk-kesehatan
https://repository.mercubuana.ac.id/74436/
http://eprints.ummi.ac.id/257/
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6521984/cerita-lansia-75-tahun-di-ciamis-yang-sudah-54-kali-donor-darah
https://fkm.unair.ac.id/donor-darah-di-era-pandemi-covid-19-pmi-tetap-terapkan-protokol-kesehatan/
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210916200116-25-695472/pmi-dorong-warga-donor-darah-bantu-sesama-selama-pandemi
https://www.kompas.id/baca/kesehatan/2021/06/15/donor-darah-sukarela-menurun-selama-pandemi
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/kesehatan/stok-darah-plasma-di-pmi-kosong-23-pasien-antri-pendonor
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200618071223-255-514571/thalassemia-dan-perjuangan-mencari-darah-di-tengah-pandemi
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201130010134-25-575942/pmi-serukan-masyarakat-tak-takut-donor-darah-di-saat-pandemi