Hari perayaan biasanya identik dengan peringatan peristiwa besar dan penghormatan, namun kali ini ada hal yang sedikit berbeda yaitu Hari Media Sosial. Sosial Media (sosmed) merupakan platform dimana kita berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang dalam lingkup digital.

Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan platform digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari interaksi dan komunikasi sehari-hari. Berkaitan dengan hal tersebut, apa sih yang melatarbelakangi adanya Hari Sosial Media ini? Yuk simak penjelasannya!

Hari Sosial Media pertama kali dicetuskan oleh Handi Irawan, salah satu content and knowledge based speaker terbaik di Indonesia pada 10 Juni 2015. Peringatan ini dilahirkan atas dasar agar kesadaran dan edukasi dalam bermedia sosial dapat ditingkatkan. Sehingga, segala sesuatu yang dilakukan dalam ranah sosmed dapat membawa pengaruh positif bagi banyak orang.

Berkaitan dengan peningkatan kesadaran dan edukasi dalam sosial media ternyata berdasarkan survei Status Literasi Digital Indonesia yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2021, menunjukan adanya kenaikan dari tahun 2020 berada di level 3,46, kemudian naik menjadi level 3,49 dari nilai maksimum 5,00.

Meningkatnya angka literasi digital di Indonesia juga ditandai dengan banyaknya pengguna aktif media sosial yang ada. Melansir dari We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia pada Januari 2023 terdapat sebanyak 167 juta penduduk. Di Mana angka tersebut setara dengan 60.4 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Perlu diketahui bahwa media sosial tidak terlepas dari yang namanya algoritma. Apa itu algoritma dalam media sosial?

Algoritma merupakan hasil dari saringan data berdasarkan konten yang sering kita lihat atau berikan likes di sosmed. Misalnya jika kita sering melihat konten Tips & Trick, maka beranda kita akan terus memunculkan konten tersebut.

Bayangkan jika kalian terbiasa mengkonsumsi konten yang kurang baik seperti jenis SARA, Flexing, atau bahkan pornografi maka beranda sosmed kalian akan dipenuhi oleh konten tersebut, dan lebih parahnya akan menimbulkan kecanduan dan hal buruk lainnya.

Akibat dari kecanduan main sosmed bukan perkara kecil, sebab jika dibiarkan terus menerus maka akan berakibat buruk pada kehidupan kita. Menurut A.Kasandra Putranto, Psikolog dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa terlalu sering dalam bermain sosmed akan mempengaruhi perkembangan otak dan psikologis remaja.

Selain itu, pada tahun 2019 salah satu studi menjelaskan bahwa anak muda yang bermain sosial media lebih dari 3 jam sehari memiliki potensi tinggi mengalami gangguan kesehatan mental.

Dilansir dari laman klikdokter terdapat beberapa dampak negatif sosial media pada otak, yaitu:

  • Mengacaukan kemampuan untuk berpikir secara mandiri
  • Menurunkan Kepercayaan Diri
  • Interaksi di Dunia Nyata jadi berkurang

Walaupun, tingginya angka literasi digital di Indonesia tetap tidak bisa dipungkiri bahwa sosmed masih sering kali dijadikan sebagai tempat penyebaran hoax dan penipuan. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terdapat 425 isu hoax yang beredar selama Januari-Maret 2023.

Sama hal nya dengan kasus penipuan yang terjadi dalam sosmed, Kominfo mencatat sebanyak 130 ribu korban penipuan online sepanjang tahun 2022, bahkan baru-baru ini sempat marak dengan penipuan online tiket konser melalui sosial media.

Padahal jika digunakan dengan baik, sosmed dapat menjadi wadah yang bermanfaat seperti :

  • Membangun Koneksi Antar Individu

Media sosial dapat menjadi ruang untuk menjalin koneksi dengan banyak individu dari berbagai belahan dunia. Melalui sosial media juga kita dapat terhubung dengan teman-teman lama, keluarga, dan orang-orang baru yang memiliki minat serupa. menyatakan bahwa media sosial membantu orang-orang menjaga dan memperluas jejaring sosial mereka, bahkan melintasi batas geografis.

  • Memperkuat Komunitas

Media sosial memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengetahui isu-isu penting dalam masyarakat dan juga  dapat menjadi sarana menggerakkan perubahan sosial karena arus informasi dapat menyebar dengan cepat.

Kehadiran media sosial memang dapat menjadi pisau bermata dua bagi penggunanya, akan tetapi setiap teknologi yang hadir akan berguna jika dimanfaatkan dengan baik dan benar. Oleh karena itu kehadiran Hari Media Sosial sebagai pengingat bagi kita supaya selalu berhati-hati agar setiap yang kita sampaikan melalui laman digital dapat bermanfaat dan berpengaruh positif bagi banyak orang. Cerdas serta bijak dalam menggunakan media sosial sangat diperlukan.

Memberikan kesan positif dalam media sosial bisa dimulai dari hal kecil seperti mengunjungi platform belajar dan website portal berita untuk memperkaya pengetahuan, meningkatkan kemampuan diri serta memberikan informasi yang valid kepada publik.

“Jika anda menggunakan sosial media, dan anda tidak belajar, tidak tertawa, tidak terinspirasi atau tidak berjejaring, maka anda salah dalam menggunakannya.”

 – Germany Kent

Penulis          : Orvala Falindia

Editor            : Aisha Balqis S

Sumber         :

 

Pew Research Center. (2019). Social Media Fact Sheet. Diakses dari:

Social Media Fact Sheet

Forbes. (2020). How Social Media Is A Powerful Tool For Social Change. Diakses dari:  https://www.forbes.com/sites/alisoncoleman/2020/06/01/how-social-media-is-a-powerful-tool-for-social-change/?sh=4c74b0212f77

The Guardian. (2019). Social media and the spread of misinformation. Diakses dari: https://www.theguardian.com/commentisfree/2019/oct/28/social-media-misinformation-brexit-trump

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/12/indeks-literasi-digital-berdasarkan-wilayah-di-indonesia

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/10/100000865/hari-media-sosial-10-juni-2022–sejarah-twibbon-dan-ucapan?page=2

https://kumparan.com/selviana-azzira-putri/refleksi-hari-media-sosial-bijak-bermedia-sosial-dengan-literasi-digital-20Xe0AjK6Uk/full

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39488/siaran-pers-no-15hmkominfo012022-tentang-budaya-digital-membaik-indeks-literasi-digital-indonesia-meningkat/0/siaran_pers

https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/7-efek-negatif-media-sosial-pada-otak

https://www.antaranews.com/berita/3130709/terlalu-banyak-main-media-sosial-pengaruhi-otak-dan-psikologis-remaja

https://www.tribunnews.com/techno/2022/07/04/apa-itu-algoritma-media-sosial-dan-mengapa-berkaitan-dengan-perilaku-media-digital?page=2

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini