8 Mei diperingati sebagai hari Palang Merah Internasional dan hari Bulan Sabit Merah Sedunia bertepatan dengan hari lahirnya penggerak Palang Merah dunia, yaitu Henry Dunant.
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional atau Palang Merah, merupakan kumpulan dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Red Cross International (Palang Merah Internasional) secara resmi diakui oleh dunia pada Perjanjian Jenewa pertama pada 22 Agustus 1964. Perjanjian tersebut mempertemukan 12 negara dengan mengangkat tema penanganan orang terluka dan sakit di medan perang.
Palang merah memiki hal yang dikenal dunia, yaitu lambangnya. Dasar putih yang berisi simbol palang merah, bulan sabit merah dan kristal merah menjadi tanda pengenal dan pelindung untuk kesatuan medis militer dari setiap negara. Semakin dikenal membuat organisasi kemanusiaan ini memiliki banyak sukarelawan. Dilansir dari Kompas, tercatat ada lebih dari 90 juta sukarelawan yang tergabung dalam satu payung Palang Merah Internasional yang tersebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Di Indonesia sendiri, organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan ini dikenal sebagai Palang Merah Indonesia (PMI) yang merupakan perhimpunan nasional dan berdiri sejak 17 September 1945. PMI memiliki tujuh prinsip dasar yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
Selain itu, International Committee of the Red Cross (ICRC) Indonesia juga telah hadir sebelum negara ini merdeka. Aksi kemanusiaan banyak dilakukan dalam masa perang dan pengunjungan tahanan untuk memastikan kondisi mereka. Akhirnya, pada 20 Oktober 1987 ICRS dan Pemerintah Indonesia menandatangani Headquarters Agreement untuk meresmikan keberadaan Kantor Delegasi ICRC di Jakarta.
Aksi kemanusiaan dua organisasi ini telah terlihat pada berbagai kejadian bencana alam maupun peperangan. Secara bersamaan keduanya pernah melancarkan aksinya di Ambon, Ternate pada konflik komunal di awal tahun 2000. Membantu korban bencana juga dilakukan dalam peristiwa tsunami di Aceh pada 2004 hingga bekerja sama dengan puluhan Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari seluruh dunia serta Federasi Internasional (IFRC).
Namun, sebagian besar orang mengetahui bahwa PMI hanya identik dengan kegiatan donor darah. Padahal nyatanya organisasi kemanusiaan ini banyak berpartisipasi dalam penanganan bencana di daerah yang terkena bencana alam maupun non alam dengan memberi bantuan berupa obat-obatan dan lain sebagainya.
Pada Maret 2022, terjadi banjir di salah satu kampung di daerah Sukabumi. Dalam bencana banjir tersebut terdapat wanita lanjut usia penderita stroke yang terjebak di dalam rumahnya. Mengetahui hal tersebut, relawan PMI beranggotakan 7 orang yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) segera mengevakuasi korban. Bantuan kebutuhan dasar juga diberikan oleh PMI di berbagai bencana alam yang terjadi seperti banjir di Halmahera Utara, banjir di Kalimantan Barat dan Selatan, erupsi Gunung Semeru, erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah, tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat serta bencana non alam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jakarta-Pontianak pada 2021 dan masih banyak lagi.
Di masa pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun terakhir, PMI telah berperan dan ikut berkontribusi dalam penanganannya dengan berkoordinasi bersama ICRC. Pada 2021 Wakil Presiden ICRC Gilles Carbonnier berkunjung ke Indonesia untuk menemui Wakil Ketua Umum PMI Prof Ginandjar Kartasasmita dan membahas kerjasama bantuan Covid bagi Indonesia Timur. Dilansir dari Tribun, kerjasama ini dalam program mempercepat vaksinasi Covid-19 di Indonesia Timur.
Selain itu, relawan PMI dalam Sibat diturunkan pada berbagai daerah untuk penanganan pandemi. Melansir pada laman Antaranews, adanya inisiatif PMI dengan program bagi relawan yaitu Community Pandemic Preparedness Program (CP3) yang disertai pelatihan serta pendampingan dalam pelaksanaan surveilans berbasis masyarakat dan membantu melengkapi sistem surveilans di berbagai tempat kesehatan untuk pendeteksian dini potensi wabah di tingkat desa maupun kabupaten.
Saat ini, PMI juga turun dalam memberikan pelayanan kemanusiaan dalam aksi unjuk rasa. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengawalan dan memberikan pertolongan pertama dengan bantuan personil dan juga ambulans ditempat.
Begitu banyak hal yang dilakukan oleh PMI untuk membantu masyarakat. Untuk itu, peringatan Hari Palang Merah Sedunia bertujuan untuk menginspirasi, memfasilitasi, dan juga mempromosikan seluruh aktivitas kemanusiaan yang dilakukan oleh Komite Internasional Palang Merah dan anggota Komunitas Nasional yang ikut tergabung. Serta sebagai bentuk menghargai jasa para relawan yang telah berjuang menyelamatkan banyak nyawa manusia.
Selamat Hari Palang Merah Sedunia!
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/08/103000565/hari-palang-merah-internasional-dan-4-fakta-menarik-di-belakangnya-?page=all
https://news.detik.com/berita/d-6066246/hari-palang-merah-internasional-2022-tema-dan-sejarah-peringatannya
https://www.antaranews.com/berita/2759709/relawan-pmi-kota-sukabumi-selamatkan-lansia-stroke-terjebak-banjir
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/07/pmi-dan-icrc-bertemu-perkuat-kerja-sama-pelayanan-kemanusiaan-masa-pandemi-di-indonesia-timur?page=2
https://www.antaranews.com/berita/2632425/pmi-libatkan-relawan-kendalikan-pandemi-covid-19
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/403874/8-mei-hari-palang-merah-sedunia-ini-asal-usulnya
Bantu Pendataan Korban Pesawat Jatuh, PMI Aktifkan Layanan RFL
Penulis: Cindi Audia
Editor: Nabila