Tak terasa 2021 sudah mau berakhir, banyak hal yang kita lalui bersama-sama baik senang maupun sedih. Tahun ini menjadi tahun dengan berbagai masalah sosial yang belum usai. Tak hanya lingkup sosial, masalah dalam keluarga, teman, hubungan bahkan pekerjaan dan cita-cita terdapat di dalamnya. Berikut rangkuman berbagai hal yang terjadi sepanjang tahun 2021 di Indonesia.
1). Bencana Alam
Dilansir dari iNews, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dari Januari sampai dengan 19 Desember 2021 terjadi 2.931 bencana di seluruh Indonesia. Data kejadian bencana yang terjadi antara lain adalah cuaca ekstrem sebanyak 746 kasus, disertai banjir sebanyak 1.236 kasus, dan tanah longsor dengan 595 kasus. Kemudian terdapat pula kebakaran hutan dan lahan 265 kasus, gelombang pasang 43 kasus, gempa bumi 31 kasus, bencana kekeringan 15 kasus, dan erupsi gunung meletus sebanyak 1 kasus. BNPB juga mencatat bahwa masyarakat mendapatkan kerugian seperti 140.829 unit rumah rusak, 3.670 fasilitas publik rusak, 504 perkantoran rusak, dan 417 fasilitas jembatan mengalami kerusakan.
Baru baru ini terjadi bencana erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021. Bencana ini tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal akibat material vulkanik. Sebagian besar pengungsi berada di Kabupaten Lumajang sedangkan di Kabupaten Malang hanya 24 orang. Dari jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa, data korban jiwa mencatat warga luka-luka sebanyak 56 jiwa, hilang 17 jiwa, dan meninggal dunia 34 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan validasi data.
2). Covid-19 Varian Baru
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa belum usainya virus Covid-19 yang terjadi di Indonesia sudah muncul lagi virus Covid-19 varian terbaru. Dilansir dari Kompas, menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI melaporkan, kasus Covid-19 dari varian baru seperti Delta, Beta, dan Alpha tercatat sebanyak 4.830 yang tersebar di 34 provinsi pada 13 November 2021. Varian virus Delta menjadi yang paling banyak ditemukan diantara varian lainnya dengan 4.732 kasus. Varian baru dari Covid-19 ditemukan di berbagai daerah, seperti DKI Jakarta sebanyak 1.327, disusul Jawa Barat 780, Kalimantan Timur 393, Jawa Tengah 310, dan Sulawesi Utara 186. Baru-baru ini muncul varian terbaru dari Covid-19 yaitu omicron yang muncul pertama kali di Afrika Selatan dan muncul di Indonesia pada 16/12/2021 dan diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sejauh ini temuan terbaru kasus omicron sudah mencapai 68 kasus. Kasus tersebut merupakan imported cases yang berasal dari pelaku perjalanan Turki dan Uni Emirat Arab. Dengan adanya kasus omicron tersebut, masyarakat dihimbau untuk waspada dengan gejala yang timbul dan tetap disiplin menerapkan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
3). Kejanggalan Tes Wawasan dan Kebangsaan di KPK
Sebanyak 75 pegawai di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lulus Tes Wawasan dan Kebangsaan (TWK). Tes ini dirasa janggal karena berbagai pertanyaan saat tes dianggap tidak masuk akal sehingga membuat puluhan pegawai harus mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, untuk mengadukan program alih status menjadi aparatur sipil negara ke komisi tersebut.
Bagaimana tidak menjadi kontroversi, pertanyaan-pertanyaan yang ada pada TWK berisi tentang hijab, homoseksual, Habib Rizieq Shihab, ucapan hari natal, hingga hal gaib. Dilansir dari detik, pengamat hukum tata negara Feri Amsari menuturkan “Ada juga penjahat yang lebih profesional ya sistematis, bagus, bersih mainnya kita bingung mau seperti apa. Maka timbul lah pertanyaan-pertanyaan jahat. Kurang jahat apa orang bertanya kepada perempuan yang tidak memiliki anak ditanya kenapa Anda tidak memiliki anak setelah menikah itu kurang jahat apa? Itu tidak hanya immoral tapi sifat setan, orang yang tahu dia tidak boleh bertanya akan melukai perasaan orang lain tapi dia akan lakukan.”
Terdapat pemecatan 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK dan sebagiannya dapat tetap bekerja di KPK dan menyandang status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan syarat mereka harus mengikuti program pembinaan seperti bela negara dan wawasan kebangsaan.
4). Kekerasan Seksual
Sebanyak 2.500 kasus kekerasan terjadi di Indonesia sepanjang 2021. Sebagian besar kasus kekerasan justru terjadi di tempat yang seharusnya aman dan nyaman untuk ditempati. Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat bahwa ada 18 kasus kekerasan seksual yang terjadi di satuan pendidikan selama rentan waktu tahun 2021, dari hasil itu diketahui sebanyak 55 % pelaku utamanya ialah seorang guru.
Kekerasan seksual di masa pandemi juga semakin besar akibat kegiatan di luar rumah yang dibatasi. Pengamat sosial Devie Rahmawati menyebut pelaku kekerasan seksual kerap dilakukan orang terdekat, seperti orang tua, kakak laki-laki dan paman. Potensi pelaku ini lebih besar dikarenakan orang terdekat memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam melakukan aksinya tanpa harus melakukan pendekatan terlebih dahulu dan tanpa adanya kecurigaan.
Selain itu, kasus kekerasan seksual juga marak dilakukan di lingkungan institut pendidikan. Dilansir dari kompas, Herry Wirawan, guru bidang keagamaan sekaligus pimpinan yayasan di Bandung yang memperkosa 13 santriwati bahkan hingga ada yang melahirkan. Pemerkosaan yang dilakukan Herry berlangsung sejak tahun 2006 hingga 2021 dan terjadi di beberapa tempat seperti ruangan yayasan, hotel, dan apartemen. Hingga kini, Herry masih menunggu hasil persidangan tentang dirinya dan sementara dititipkan sebagai tahanan di rutan Bandung.
Dengan banyaknya peristiwa yang terjadi di tahun 2021, menjadi evaluasi tersendiri bagi kita yang melewatinya. Sehingga harapan penuh untuk tahun 2022 dapat menjadi tahun kegembiraan baik bagi manusia maupun alam.
”Tahun baru berdiri di depan kita, seperti sebuah bab dalam sebuah buku, menunggu untuk ditulis. Kita bisa membantu menulis cerita itu dengan menetapkan tujuan” -Melody Beattie
Penulis: Faturahman Sophian
Editor : Fachri Reza