Kampus merupakan laboratorium kehidupan yang didalamnya terdapat interaksi multikultural antara seluruh sivitas akademiknya. Dalam proses interaksi multikultural tersebut, paham radikalisme mulai menyusup diantara para intelektual muda. Fenomena ini perlu segera diantisipasi, agar para pemuda tidak terpengaruh akan kefanatikan yang tidak beretika. Hal ini yang menjadi salah satu dasar Universitas Pancasila membangun enam rumah ibadah dari agama-agama yang diakui di Indonesia.
Proses pembangunan 6 rumah ibadah sudah dilakukan sejak tahun 2016 untuk Masjid dan tahun 2021 untuk 5 rumah ibadah lain. Pembangunan keenam Rumah Ibadah ini dilakukan secara gotong royong baik oleh internal Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPP UP) maupun dengan dengan relasi yayasan-yayasan Universitas Pancasila. Rumah ibadah tersebut terdiri dari Masjid AT-TAQWA Universitas Pancasila, Gereja Protestan Graha Layanan Kristen Universitas Pancasila, Gereja Katolik Santro Petrus Universitas Pancasila, Vihara Dhamma Sasana Universitas Pancasila, Pura Widya Santika Universitas Pancasila dan Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila.
Pentingnya keberadaan 6 rumah ibadah ini ditandai dengan peresmian pada Rabu, 5 Januari 2022 oleh Bapak Prof Dr. K. H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia serta disaksikan oleh Bapak H. Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia dan Bapak H. Anies Baswedan, S.E., M.P.P., Ph. D. yang dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. “Saya apresiasi Universitas Pancasila yang membangun enam rumah ibadah.” kata Ma’ruf Amin dalam sambutan peresmian enam rumah ibadah di kampus Universitas Pancasila. Proses peresmian dilakukan dengan mengelilingi keenam rumah ibadah oleh Wakil Presiden Indonesia diiringi penjelasan dari pembawa acara untuk setiap rumah ibadah yang dikunjungi. Acara diakhiri dengan penutupan pidato oleh Bapak Prof Dr. K. H. Ma’ruf Amin.
Universitas Pancasila berharap dengan adanya rumah ibadah ini relasi dalam bingkai kebersamaan dan suasana akademis yang sehat akan menguatkan semangat keberagaman sekaligus menumbuhkan keeratan hubungan. Pemahaman makna bersama akan perlunya hidup berdampingan dalam satu kampus yang damai.
Oleh: Tim Redaksi LPM Gema Alpas