Sempat ditunda, namun akhirnya Ogoh-Ogoh (patung) Kumbhakarna yang dibuat oleh UKM KMHD (Unit Kegiatan Mahasiswa Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma) dibakar di parkiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasila (FEB UP) (26/6/21).
Pawai budaya adalah program kerja UKM KMHD, di mana isi dari program kerja ini menampilkan tradisi atau budaya-budaya yang ada. Kegiatan ini bertemakan “Dharmaning Ksatriya Mahottama“, berarti Kewajiban Berjiwa Ksatria Sungguh Mulia.
“Rangkaian acara pawai budaya ini berbeda-beda, tergantung dari konsep yang diambil. Contohnya Pawai Budaya pada tahun 2019, kita menampilkan ogoh-ogoh, berongsai dan ondel-ondel, dsb. Kami juga berkolaborasi dengan Kesatuan Mahasiswa Hindu Universitas Gunadarma untuk memainkan alat musik gamelan. Tapi, di tahun 2020, kami mengambil konsep budaya Bali, yang di mana acara dimulai dengan tari-tarian ketika menjelang pengisian sambutan. Setelah menampilkan ogoh-ogoh di Amphiteater, kita pawai mengelilingi Universitas Pancasila.” ucap I Kadek Aprimas selaku Ketua KMHD periode 2019/2020.
Pandemi COVID-19
Pawai Budaya adalah salah satu ikon program kerja KMHD, yang tiap tahun selalu ditunggu kehadirannya oleh mahasiswa/i Universitas Pancasila. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, acara ini terpaksa dibatalkan dan ogoh-ogoh Kumbakharna kembali tertidur.
“Setelah diarak, ogoh-ogoh seharusnya dibakar, karena pada prinsipnya ogoh-ogoh merupakan simbol Bhuta Khala yang di mana bertujuan untuk menetralisir hal-hal buruk dari lingkungan sekitar. Namun, karena acara pawai budaya tahun 2020 tidak jadi dilaksanakan karena pandemi Covid-19. Kemudian, kami sebenarnya berharap bisa melaksanakan di tahun 2021 namun masih tidak bisa karena hal yang sama. Maka dari itu, kami memutuskan untuk membakar ogoh-ogoh yang sudah dibikin sebelumnya,” lanjut Ketua KMHD.
Kekecewaan karena tidak bisa melaksanakan pawai budaya di tahun 2021 juga disampaikan oleh I Kadek Aprimas, “Sempat kecewa karena kami cukup lama untuk mempersiapkannya dan 5 hari setelah acara di kampus rencananya akan dibawa ke bundaran HI untuk mengikuti lomba budaya yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI. Sedih juga melihat teman-teman panitia penyelenggara yang sudah sangat antusias dengan acara ini (pawai budaya) tapi harus kecewa karena apa yang menjadi momen spesial mereka malah tidak terlaksana.”
Namun, sifat optimis dan harapan tetap dimiliki oleh Ketua UKM tersebut akan terlaksananya program kerja Pawai Budaya saat kondisi membaik di kemudian hari.