Add Yours merupakan tren baru di Instagram berupa ajakan atau tantangan kepada followers untuk mengunggah foto melalui Instagram Story. Tanpa disadari, fitur ini telah menyebarkan informasi yang seharusnya tidak perlu orang lain tahu seperti nama panggilan, nama anggota keluarga, umur, tanggal lahir, nama pasangan, alamat rumah dan data lainnya. Karenanya trend ini dianggap memiliki celah kejahatan, penipuan, dan pencurian data pribadi seseorang. Data pribadi yang kita sebarkan ke dunia maya berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dilansir dari akun Instagram Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), banyaknya yang menggunakan fitur ini berkaitan dengan FOMO atau Fear of Missing Out, yaitu ingin selalu mengikuti tren agar tidak tertinggal oleh yang lain.
Terdapat data pribadi yang tidak boleh disebarkan, seperti alamat rumah, nomor telfon, foto atau video pribadi, lokasi terkini, dan data lainnya yang bersifat rahasia. Namun, masih banyak pelanggaran penyebaran informasi pribadi seperti yang dipaparkan oleh Kominfo pada survei bersama UNICEF tahun 2014, bahwa anak-anak di seluruh Indonesia 50% pernah membagikan informasi mengenai teman sekolah di internet. Selain itu, sebanyak 24% responden membagikan nomor telepon dan alamat rumah, 22,3% membagikan foto personal, dan 17,9% membagikan informasi keluarga.
Membatasi penyebaran data pribadi harus dilakukan. Setiap orang harus mengetahui keperluan memberikan informasi pribadi termasuk ke media sosial dengan alasan administratif atau transaksi. Namun, jika data sudah terlanjur tersebar terdapat beberapa tips yang dilansir dari Atios, yaitu dianjurkan untuk segera melakukan:
1. Melakukan pengaduan atau membuat laporan pada platform tempat bocornya data,
2. Mengubah kata sandi, 3. Awasi aktifitas perbankan, 4. Waspada penipuan dan pantau informasi tentang investigasi atau tindakan penanggulangan pada platform tersebut.
Tren media sosial dapat menjadi jebakan jika pengguna tidak memahami kebijakan privasi. Dasar utama keamanan data pribadi adalah mampu berhati-hati memilih tren tanpa asal mengikuti yang sedang berkembang.
Penulis: Dwi Nugroho
Editor: Nabila