Keragaman flora adalah ciri khas dari negara kita. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan bahwa Indonesia ada pada urutan ke-2 untuk keanekaragam hayati dilihat dari flora dan faunanya.
Luas hutan tropis sekitar 130,61 juta hektar menjadi tempat bagi 17 persen spesies flora fauna di Indonesia. Tetapi, saat ini pembalakan liar dan alih fungsi lahan menjadi penyebab utama berkurangnya luas lahan sehingga keragaman flora di Indonesia terancam.
Berikut 10 jenis flora yang hampir punah di Indonesia:
- Bunga Bangkai Rafflesia
Memiliki ciri khas dapat mengeluarkan bau busuk yang kuat sehingga disebut bunga bangkai. Keunikan lainnya ialah tidak dapat dipetik karena bentuknya yang besar dan menjadi salah satu bunga tertinggi di dunia. Dengan nama latin Amorphophallus titanium (bunga raksasa yang unik) menjadi urutan pertama daftar tumbuhan terancam punah di Indonesia.
Foto: garudacitizen.com
- Edelweiss Jawa
Bunga ini memiliki nama lain Bunga Senduro dan tumbuh setelah erupsi di sekitar pegunungan wilayah Pulau Jawa. Edelweiss terancam punah karena alih fungsi lahan dan ulah manusia sembarangan memetiknya. Saat ini, tumbuhan Senduro tersisa di wilayah Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Rinjani.
Foto: bbksdajatim.org
- Bunga Cendana
Dikenal dengan latinnya Santalum album dan hidup di daerah Nusa Tenggara Timur. Bunga ini memiliki banyak manfaat yaitu dapat menghasilkan kayu mewah dan sebagai pembuatan parfum, rempah, dupa serta aromaterapi. Keunggulan kayu dari Cendana ini terlihat dari kadar minyak dan produksi teras yang tinggi dan dianggap terbaik di dunia.
Foto: greeners.co
- Pohon Damar
Mempunyai tinggi batang sekitar 60 meter dengan nama latin Agathis dammar. Kayu dari pohon ini biasa dimanfaatkan untuk pembuatan kopal yaitu bahan dasar pelapis kertas panik atau lak. Pengaruh eksploitasi menjadi alasan terbesar kepunahan tanaman yang biasa ditemukan di daerah Papua.
Foto: alamendah.org
- Kantong Semar
Pulau Borneo yaitu Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei menjadi tempat habitat tumbuhan langka ini. Tumbuhan ini memiliki keunikan dapat memangsa serangga seperti kumbang, lalat, dan lebah. Maka tak heran, jika penyebutan lain untuk kantong semar ialah “periuk monyet,” “kantok beruk” dan lainnya.
Foto: idntimes.com
- Pohon Anggrek Tebu
Bunga hias dengan nama latin Grammatophyllum speciosum menjadi bagian dari keluarga anggrek yang paling besar dengan berat 1 ton per satu bunga. Saat ini, tumbuhan ini berstatus langka dan dilindungi oleh pemerintah.
Foto: isroi.com
- Pohon Ulin
Pohon yang biasa disebut pohon ulin atau bulian merupakan pohon asal Kalimatan yang memiliki kualitas yang hebat dan memiliki kegunaan menjadi bahan konstruksi seperti rumah, jembatan atau kapal laut. Sayangnya, karena keindahannya pohon ini masuk menjadi daftar tumbuhan langka dan harus dilestarikan.
Foto: manfaat.co.id
- Anggrek Hitam
Biasa dikenal dengan Black Orchid di luar negeri karena ciri khas warna hitam pada lidah bunganya. Bunga ini memiki nama latin Coelogyne pandurat. Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Riau menjadi tempat asal bunga hitam ini.
Foto: republika.co.id
- Sarang Semut
Tanaman yang menyerupai sarang tawon ini menjadi tempat semut untuk menyimpan makanannya. Menempel dengan tanaman lain yang memiliki batang pohon besar adalah cara hidupnya. Tumbuhan epifit dari Papua tersebut memiliki manfaat tinggi dan mengandung banyak vitamin. Saat ini, untuk menemukan Tanaman obat ini cukup sulit karena telah menjadi bagian flora langka.
Foto: bobo.grid.id
- Purcaweng
Hidup di daerah dataran Jawa Tengah seperti Dieng, Purcaweng biasa dimanfaatkan untuk menambah stamina. Purcaweng biasa di olah dengan menjadikannya bubuk dan dicampurkan ke susu atau kopi. Tumbuhan langka dengan nama latin Pimpinella pruatjan hidup di daerah pegunungan Hyang dan Tengger.
Foto: health.kompas.com
Itu tadi 10 jenis flora yang hampir punah di Indonesia. Begitu disayangkan karena banyak tanaman dengan keunggulan tinggi yang menjadi bagian dari tanaman langka. Untuk itu, mari menjaga kelestarian flora Indonesia dengan merawatnya.
Penulis : Nabila
Editor : Mufiidaanaiilaa A.S