Kehadiran teknologi dan internet menjadi ciri khas bagi generasi milenial dan generasi Z. Internet memiliki banyak manfaat, salah satunya memudahkan mobilitas manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Kemudahan ini membuat anak-anak di dunia, terutama di Indonesia mengalami keterbukaan dan kelekatan hidup dengan kecanggihan teknologi dan internet. Dilansir dari Kominfo, di Indonesia 98 persen anak dan remaja mengetahui internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet.
Anak-anak dan remaja yang menggunakan internet memiliki tiga motivasi utama yaitu untuk mencari informasi, terhubung dengan teman lama dan baru, serta sebagai hiburan.
Gatot S Dewa Broto, selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo menuturkan pencarian informasi yang dilakukan banyak didorong oleh tugas –tugas sekolah, penggunaan media sosial, dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi mereka.
Namun disayangkan, keterbukaan mereka dalam mengakses internet tidak selalu didasari dengan pengetahuan dan bimbingan secara intens. Mengingat bahwa internet sebagai tempat di mana semua hal dapat ditampilkan secara terbuka tanpa pertimbangan norma atau ketentuan yang sesuai untuk anak-anak. Batasan-batasan yang ada pada internet masih belum sepenuhnya melindungi anak dari tontonan ataupun hal yang tidak seharusnya mereka lihat.
Perkembangan zaman akan selalu membutuhkan teknologi sebagai tempat produktivitas yang dapat menghasilkan output positif maupun negatif. Sehingga penting mendorong anak-anak untuk mengelola jejak digital yang berpengaruh bagi masa depan mereka karena akan tersimpan selamanya.
Anak-anak dan remaja dapat diajarkan untuk mengakurasi kehadiran daring. Kurasi adalah soal mengetahui apa yang perlu ditampilkan di publik dan apa yang harus tetap pribadi. Karena jejak digital positif lah yang diperlukan dalam dunia digital saat ini.
Penulis: Salsyabilla
Editor: Nabila