Memaknai Sumpah Pemuda di Zaman 4.0

0
8494

28 Oktober merupakan hari diperingatinya Sumpah Pemuda, sebuah proses panjang hingga muncul sebuah ikrar penting yang melambangkan semangat dan cita-cita para pemuda untuk negara Republik Indonesia.

Riwayat Sumpah Pemuda lahir ketika Kongres Pemuda II di Batavia, pada tanggal 27-28 Oktober yang didasari atas inisiatif  PPKI dan organisasi pemuda lainnya seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Pemuda Betawi dan lainnya.

Kongres ini bertujuan untuk melahirkan cita-cita perkumpulan pemuda dan pemudi Indonesia, membicarakan masalah pergerakan pemuda di Indonesia, memperkuat kesadaran kebangsaan, dan memperteguh persatuan Indonesia.

Berdasarkan perjuangan para pemuda terdahulu, penting bagi pemuda saat ini untuk terus melanjutkan kisah perjuangan masa lampau dengannberkarya untuk bangsa. Saat ini, era revolusi industri 4.0 memiliki banyak perkembangan, seperti semakin canggih teknologi yang memberi banyak kemudahan. Namun tanpa disadari hal ini membawa pemuda dan pemudi terlena dan rasa berjuang semakin terkikis dengan kemudahan yang ada.

Dilansir dari Kompas, Hayu Adi Darmarastri, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Sebelas Maret (UNS) mengatakan “Kalau dulu musuhnya penjajah, sekarang musuhnya narkoba, korupsi, radikalisme. Nah itu dicari, gimana pemuda bisa menangkal itu semua, menangkal ancaman-ancaman itu jangan sampai merusak individu dan bangsa.”

Semakin tinggi perkembangan semakin tinggi tantangan dan nilai perjuangan. Oleh karenanya, pemuda dan pemudi harus dengan benar menjalankan perannya terutama menumbuhkan semangat juang yang tinggi.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan pada Liputan6, “Bukan tidak mungkin sejarah keberhasilan para pemuda di era itu terulang kembali di masa kini, dalam bentuk lain yakni mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.”

Nilai dalam Sumpah Pemuda semakin terasa hilang di era saat ini, karena tidak banyak kaum milenial yang sebatas mengetahui isi tanpa memahami makna dari Sumpah Pemuda. Kritik mengenai hal ini juga disampaikan oleh Budayawan, Radhar Panca Dahana yang mengatakan dalam berita Gatra “Anak muda zaman sekarang apakah masih mampu mengartikulasi Sumpah Pemuda? Kalau ditanya apakah memahami Sumpah Pemuda? Saya kira tidak! Anak muda sekarang blank. Bagaimana Sumpah Pemuda muncul, anak muda zaman sekarang tidak tahu,” tuturnya.

Maraknya globalisasi juga membawa dampak bagi generasi milenial yang berdampak pada moral anak bangsa. Kaum muda seperti hilang arah atau tujuan karena terlena dengan era ini dan lupa akan identitas negaranya sendiri. Dilansir dari Gatra, budayawan Radhar menyampaikan bahwa anak muda sekarang tidak punya acuan. Terutama jika memasuki media sosial. Seluruh dinding acuan yang dipelihara bangsa hancur begitu saja.

Untuk itu, melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda mengajak agar generasi muda bangsa selalu menjaga, merawat, melestarikan, dan memperjuangkan kembali apa yang sudah dibangun oleh para pendahulu. Tidak hanya memperingati, tetapi juga mempertahankan kobaran semangat pejuang terdahulu. Jadilah pemuda dan pemudi emas yang dapat menjalankan peran sesuai dan terbaik agar terus mengharumkan momentum Sumpah Pemuda.

Penulis: Nabila

Editor : Mufiidaanaiilaa A.S

Sumber:

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/10/26/sejarah-sumpah-pemuda-28-oktober-lengkap-dengan-isi-teks-sumpah-pemuda-beserta-maknanya?page=4

https://tirto.id/mengenal-sejarah-isi-dan-tokoh-tokoh-sumpah-pemuda-1928-gaYu

https://www.suara.com/news/2021/10/23/185329/3-makna-sumpah-pemuda-yang-penting-diketahui-para-generasi-penerus-bangsa?page=2

https://sains.kompas.com/read/2019/10/29/091909923/memaknai-sumpah-pemuda-di-masa-kini-dari-kacamata-sejarawan?page=all

https://www.liputan6.com/news/read/4391768/jelang-peringatan-sumpah-pemuda-ini-harapan-hnw-untuk-generasi-muda

https://sketsaunmul.co/puisi/kritik-dan-pemuda-yang-dirindukan-bangsa/baca

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini