Selayaknya sebuah negara, setiap pimpinan yang baru menjabat pasti akan membawa gagasan dan pembaharuan pada instansi yang dipimpin. Sama seperti yang terjadi di Universitas Pancasila (UP). Sejak pelantikan rektor pada (02/05/24) lalu, rektor baru UP, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU., menjelaskan visinya untuk membawa UP menjadi kampus yang lebih baik dengan motto “from good to great”.

Visi dan motto yang dibawa tentu akan membuat perubahan pada sistem keorganisasian. Perubahan ini direncanakan tidak hanya merubah kebijakan pada lingkup rektorat saja, melainkan mencakup hingga level Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Perubahan Alur Birokrasi

Rencana yang akan dilakukan oleh Marsudi sebagai Rektor Baru UP yaitu menyederhanakan alur birokrasi dengan menarik semua kelola sistem keuangan dan infrastruktur di fakultas diubah menjadi terpusat. Dengan demikian, Marsudi menjelaskan bahwa mekanisme tersebut akan menghidupkan konsep university dan menghilangkan multi faculty dalam lingkungan kampus.

“Iya nanti ada direktur baru yang tadinya belum ada itu pengelolaan sarana prasarana itu ngurusi gedung kendaraan semua aset lah nanti dibawah dia jadi termasuk nanti misalnya bis mau dipake gitu,” jelas Marsudi.

Melalui sistem terbaru, Marsudi menjelaskan nantinya semua prasarana yang dikelola secara terpusat ini akan menjadikan setiap gedung fakultas dapat digunakan untuk kegiatan belajar dari berbagai fakultas.

“Nanti ruangan akan ditarik semua jadi pusat dikelola oleh nanti ada direktur pengelolaan sarana prasarana yang mengelola itu. Sehingga nanti ruangan di Komunikasi bisa dipakai kuliah anak Mesin, bisa dipakai kuliah anak Akuntansi gitu termasuk nanti mengambil mata kuliahnya juga,” terang Marsudi.

Pembenahan organisasi juga dilakukan dengan cara merampingkan struktur kabinet di rektorat dan juga di fakultas. Marsudi akan mengubah dari 4 (empat) wakil rektor menjadi hanya 2 (dua). Selain itu pada level fakultas juga nantinya akan diubah dari 3 (tiga) wakil dekan menjadi 2 (dua) atau satu wakil dekan.

Mengubah Sistem Kegiatan Mahasiswa

Perubahan kebijakan yang akan dilakukan oleh rektor baru tidak berhenti pada level birokrasi, melainkan sistem dari kegiatan mahasiswa juga nantinya akan diubah.

Hal ini diawali dengan melihat kekosongan di kelembagaan Senat dan BP (Badan Pengawas) KMUP (Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila). Berdasarkan permasalahan tersebut, Marsudi merencanakan akan mengubah persyaratan bagi ketua lembaga yang menjabat nantinya diperbolehkan bagi mahasiswa yang sudah menginjak semester lima.

Selain itu, aktivitas berorganisasi baik dari kelembagaan mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa direncanakan akan masuk ke dalam kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). “Nah nanti kita buat mekanisme, misalnya jadi pengurus UKM itu adalah bagian dari MBKM kan berorganisasi disitu cari duit kan, bikin acara kan sama, bahkan lebih berat daripada magang,” tambah Marsudi.

Pembaharuan dalam sistem kegiatan mahasiswa tidak hanya itu saja, kedepannya Marsudi berencana akan menyatukan seluruh UKM ke tingkat Universitas. Sehingga nantinya semua kegiatan mahasiswa yang ada di fakultas berpusat di Universitas.

“Makanya nanti UKM itu akan saya tarik ke universitas dan kemudian nanti kita akan bangun student center disitu semua UKM ngumpul dengan semua UKM,” terang Marsudi.

Membuat Jam Malam untuk Kegiatan di Kampus

Salah kebijakan baru yang direncanakan oleh Marsudi sebagai rektor baru UP adalah mengaktifkan jam malam untuk aktivitas di dalam kampus.

Penetapan jam malam ini rencananya akan dibuat demi menjaga keamanan lingkungan kampus dari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun demikian, kebijakan jam malam ini dibuat dengan sistem filtering. Sehingga, jika sudah memasuki jam malam maka hanya mahasiswa dan karyawan yang memiliki ID yang dapat masuk ke dalam lingkungan kampus.

“Bukan gak boleh masuk tetapi kita filter, kalau malam diatas jam 9, misalnya hanya mahasiswa atau karyawan yang punya ID yang boleh masuk, di luar itu ya out gitu,” jelas Marsudi.

Berkomitmen Akan Mendengarkan Suara Mahasiswa

Berdasarkan beberapa perubahan tersebut, sebagai rektor baru, Marsudi menyadari bahwa akan ada masukan yang akan diberikan oleh mahasiswa. Oleh karena itu, Marsudi merasa bahwa mahasiswa merupakan bagian penting dalam membangun kampus.

“Makanya bangun kampus ini gak bisa sendirian dan mahasiswa itu sebenarnya bagi saya adalah stakeholder utama,” tutur Marsudi.

Untuk itu, jika nantinya ada masukan yang ingin disampaikan maka Marsudi terbuka untuk mendengarkan suara mahasiswa baik secara langsung atau via WhatsApp dengan nomor 0818 888537.

“Saya kasih nomor tadi, kasih tau semua mahasiswa di UP ini nomor hp saya. Ini ada apa-apa, ada masukan, keluhan, protes, marah-marah, sampaikan ke saya gitu,” ungkap Marsudi.

 

Oleh: Tim Redaksi LPM Gema Alpas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini