Terjadi perubahan jenis vaksin yang digunakan oleh Sentra Vaksinasi Universitas Pancasila, dari Astra Zeneca menjadi Sinovac. Dr. Apt. Ni Made Dwi Sadhiutami, M.Kes., selaku ketua pelaksana, menerangkan, “Karena kita termasuk bagian dari Puskesmas Jagakarsa yang sesuai dengan wilayah UP, maka kita mengikuti apa yang tersedia di sana. Vaksin Sinovac digunakan karena ketersediaan yang diberikan oleh Kemenkes.”
Total peserta per 30/6/21 mencapai 3.600-an, dari mahasiswa sekitar 2.000 dan sisanya masyarakat umum. Menurut Nurul Khoiriyah, mahasiswa UP yang menjadi peserta, “Sentra Vaksinasi UP sudah efektif dalam pelaksanaannya seadngkan untuk efek dari vaksinasi Sinovac sendiri hanya terasa pegal dan mengantuk,” Kegiatan ini sebagai upaya mendukung program pemerintah memberikan 1 juta vaksin perhari. Target ditujukan kepada masyarakat usia di atas 18 tahun.
Kuota yang diberikan perhari yaitu 500-800 orang. Persyaratannya yaitu KTP asli dan photocopy KTP. Kemudian, terdapat 6 dokter dan 13 tenaga medis. Pada 1/7/21, UP mendapatkan bantuan dari TNI berupa 14 dokter dan 16 tenaga medis guna tingkatkan efektivitas pelayanan masyarakat agar tidak terjadi kerumunan.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. melakukan kunjungan ke Sentra Vaksinasi Universitas Pancasila untuk melihat kegiatan secara langsung. Prof. Dr. Edie Toet Herdratno, S.H., M.Si., FCArb. selaku Rektor UP mengungkapkan, “Apa yang saudara lihat pada hari ini adalah pengabdian dari Universitas Pancasila kepada masyarakat. Semua masyarakat yang belum pernah vaksin bisa vaksin di sini dan gratis,”
Hadapi PPKM Darurat yang akan dilaksanakan pada 3/7/21, Sentra Vaksinasi UP tetap diselenggarakan karena termasuk kegiatan kesehatan yang utama dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk tahap kedua, dimulai dari tanggal 19 Juli hingga 5 Agustus.
Sumber referensi :
