Presiden Prabowo Subianto, secara resmi melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin, (08/09/2025). Adanya reshuffle kabinet ini, dianggap sebagai respons atas desakan publik pasca demonstrasi besar sejak 25 Agustus 2025. Gelombang protes tersebut menuntut perbaikan kebijakan ekonomi dan pemangkasan tunjangan DPR yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi masyarakat.
Profil Menteri Baru dan Jabatan Strategis
Melansir dari setkab.go.id, dalam reshuffle ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, sementara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan juga diberhentikan. Posisi Menteri Koperasi beralih dari Budi Arie Setiadi ke Ferry Julianto, dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran dari Abdul Kadir Karding ke Mukhtaruddin.
Adapun kursi Menteri Pemuda dan Olahraga yang sebelumnya dipegang Dito Ariotedjo kini juga resmi dilepas. Selain perombakan, Prabowo juga membentuk Kementerian Haji dan Umrah yang dipimpin Muhamad Irfan Yusuf dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri.
Melansir dari detik.com, pelantikan kabinet baru dilaksanakan pada Senin, (08/09/2025), di Istana Negara, Jakarta. Pada pelantikan ini, Prabowo mendiktekan sumpah jabatan:
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab.”
Dilansir dari tempo.com, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan adanya reshuffle ini merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kabinet dan pertimbangan aspirasi publik. “Pertimbangannya evaluasi terus-menerus,” Ujar Prasetyo pada Senin, (08/09/2025).
Selain itu, reshuffle ini juga bertujuan untuk memperkuat kabinet dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi yang semakin kompleks. Dengan demikian, adanya reshuffle kabinet ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis pemerintah untuk menanggapi tuntutan masyarakat dan memperbaiki kinerja kabinet dalam menghadapi tantangan nasional.
Penulis: Risma Amalia U. D.
Editor: Ananda





