Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2025, media sosial diramaikan oleh fenomena tak biasa. Sejumlah warganet mengunggah video dan foto pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece, yakni bendera topi jerami atau Jolly Roger, sebagai bentuk simbolik dari keresahan sosial yang tengah mereka rasakan.
Gerakan ini mulai mencuat di platform Instagram dan X, salah satunya melalui unggahan akun @aliansimahasiswapenggugat pada Rabu (30/7) malam WIB. Unggahan tersebut langsung mendapat perhatian luas dari warganet dan telah dibanjiri ribuan komentar hingga artikel ini disusun.
Bendera yang dimaksud merujuk pada Jolly Roger, simbol tengkorak bertulang yang secara historis digunakan sebagai identitas para bajak laut. Namun, dalam konteks ini, bendera yang dikibarkan merupakan versi dari semesta anime One Piece, milik kelompok bajak laut Topi Jerami pimpinan tokoh utama, Monkey D. Luffy.
Dalam serial tersebut, Luffy dan kelompoknya digambarkan sebagai tokoh protagonis yang kerap membantu masyarakat tertindas meski berstatus sebagai bajak laut. Mereka berlayar bukan sekadar mencari harta, tetapi demi mengejar impian dan menolak tunduk pada sistem pemerintahan yang korup.
Simbol Jolly Roger dalam dunia One Piece tidak hanya mencerminkan keberanian dan kebebasan, tetapi juga menjadi lambang identitas, idealisme, dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh Pemerintah Dunia dalam cerita. Dalam salah satu episode, Luffy bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk membela bendera tersebut, menunjukkan bahwa bendera bukan sekadar kain bergambar, melainkan simbol harga diri dan prinsip hidup.
Fenomena pengibaran bendera One Piece di dunia nyata, khususnya di Indonesia, kini diartikan oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk pernyataan politik dan sosial. Di platform TikTok, berbagai video menunjukkan bendera tersebut dikibarkan di tiang-tiang jalan, kendaraan, dan bahkan dalam konteks aksi unjuk rasa.
Salah satu unggahan yang viral datang dari akun @dedi_kurniawan_fahmi, yang menyatakan bahwa bendera One Piece yang berkibar merupakan cerminan rasa kecewa rakyat terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Ia menyoroti isu ketidakadilan hukum, menurunnya kondisi ekonomi, janji-janji kampanye yang belum terealisasi, serta kesulitan yang dihadapi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.
“Bendera onepice berkibar di Indonesia, melambangkan masyarakat Indonesia sedang terjajah oleh pemimpin dan pemerintaan sendiri, hukum yang tidak pernah berlaku adil, ekonomi Indonesia terjun bebas, janji Prabowo hanyalah tingal janji, TKI Luar juga di persulit, Biaya Penempatan yang Mulai Menekan Masyarakat, modus pemimpin negara dan para jajaran pejabatnya sudah mulai tercium bau busuknya,” tulisnya.
Meski demikian, pengibaran bendera non-nasional di tengah peringatan hari kemerdekaan juga menuai kontroversi. Di semesta One Piece sendiri, pengibaran Jolly Roger dianggap sebagai tindakan kriminal serius oleh otoritas yang berkuasa, yakni Marines. Hal ini mencerminkan bahwa simbol tersebut memiliki makna subversif, yaitu bentuk pembangkangan terhadap kekuasaan yang dianggap tidak adil.
Fenomena ini menjadi salah satu penanda bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga ruang refleksi atas kondisi sosial-politik yang dirasakan oleh masyarakat. Bendera Topi Jerami, dalam hal ini, digunakan sebagai media simbolik untuk menyuarakan aspirasi yang barangkali sulit disampaikan melalui jalur formal.
Pemerintah diharapkan mampu menyikapi fenomena ini secara bijak, dengan melihat pesan di balik aksi simbolik tersebut, serta menjadikannya sebagai momentum untuk mendengarkan suara publik, khususnya generasi muda yang kian vokal menyampaikan aspirasi mereka melalui media digital.
Oleh: Raihan Fadilah