Pemimpin dalam organisasi berperan penting untuk memastikan keberlangsungan dan kesuksesan dengan mengarahkan serta memengaruhi anggota dalam mencapai visi dan misi organisasi. Kepemimpinan tidak bisa dimandatkan kepada sembarang orang, melainkan membutuhkan sosok role model yang baik agar organisasi berjalan optimal. Dalam dunia organisasi, terdapat berbagai gaya kepemimpinan dengan karakteristik berbeda, dua diantaranya sering kerap dibandingkan, yaitu leader dan boss.
Leader dalam organisasi bertugas untuk memimpin, membimbing, mendorong, memotivasi anggotanya, mengayomi, dan cenderung membangun hubungan harmonis. Sementara boss lebih fokus pada mengontrol, mengawasi, memberi perintah, menekan penuh kendali, dan berfokus pada tujuan. Meski sama-sama menjalankan fungsi kepemimpinan, keduanya memiliki peran penting dalam organisasi, tetapi pendekatan dan gaya kepemimpinan yang digunakan berbeda.
Mengenal Perbedaan Karakteristik Leader dan Boss
Mengutip dari Kumparan.com, buku Trik Sukses Memimpin oleh Mochtar Prakoso, boss adalah sosok yang hanya akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri, sementara pemimpin (leader) merupakan yang bertanggung jawab atas dirinya beserta anggota kelompoknya.
Pada dasarnya, terdapat perbedaan karakteristik yang berbeda antara keduanya dalam memimpin organisasi, yaitu pada gaya komunikasi dan pola pikir.
Leader dalam menyampaikan instruksi selalu diiringi dengan semangat motivasi untuk menginspirasi serta membimbing anggotanya, sehingga saat mengalami kesulitan, anggota yang dipimpin merasa dihargai dan lebih terbuka dengan pemimpinnya. Selain itu, pola pikirnya selalu mempertimbangkan berbagai aspek untuk mengambil keputusan, mereka selalu mengedepankan komunikasi dan memiliki hubungan yang erat dengan timnya, serta menyesuaikan situasi dan kondisi agar pekerjaan yang diberikan tetap berjalan.
Sedangkan boss, dalam gaya berkomunikasinya lebih fokus dan sering kali menekan anggotanya untuk mencapai target tanpa memastikan kesiapan anggotanya, hal ini menimbulkan kesan lepas tangan dan kurang peduli yang dapat menghambat komunikasi antara pemimpin dan anggotanya. Sehingga, ketika anggota menghadapi kendala, mereka mungkin enggan menceritakan karena kurangnya kedekatan. Dalam pola pikirnya juga cenderung langsung memberikan tugas dan tenggat waktu tanpa mempertimbangkan keadaan anggotanya, sehingga lebih tertutup dalam berinteraksi dan kurang peduli terhadap anggotanya.
Leader vs Boss, Mana yang Lebih Ideal?
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti boss bukanlah hal yang salah, karena pada akhirnya mereka tetap menjalankan fungsinya dan mempunyai tujuan yang sama. Namun, diperlukan juga sikap kepemimpinan dari seorang leader yang tidak hanya menjalankan fungsinya saja sebagai pemimpin, tetapi juga membangun komunikasi yang intens serta kepedulian dan kepekaan terhadap anggotanya. Meskipun tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi kombinasi antara gaya kepemimpinan leader dan boss dapat menjadi role model yang ideal.
Mengutip dari Expertindo.com, “Perbedaan terbesar antara seorang pemimpin dan seorang bos adalah bahwa seorang pemimpin yang baik menginspirasi orang dan membuat mereka bersemangat menjalankan pekerjaan mereka,” ujar Christine Macdonald, direktur The Hub Events.
Pemimpin yang baik tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menginspirasi dan membangun semangat tim. Sosok pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu membangun kepercayaan diri, mendorong pemikiran kritis, serta menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, sehingga gaya kepemimpinan yang diterapkan tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan serta tantangan yang ada.
Penulis: Khrisna Ilyas Pahlevi
Editor: Shalza Bilillah