Società Sportiva Calcio Napoli atau S.S.C Napoli merupakan klub sepak bola di kota penggila sepak bola, Napoli. Kota Napoli juga dikenal dengan nama Naples memiliki kultur olahraga bola tersebut secara alami.
Kota yang terletak di selatan Italia ini sedang berbahagia, dengan statusnya saat ini yakni sebagai juara Serie A musim 2022-2023 setelah bermain imbang melawan Udinese dengan skor 1-1.
Kilas Balik Kisah Napoli
Terakhir kali Napoli memenangkan scudetto Serie A, yakni pada tahun 1990. Kala itu, Napoli masih diperkuat oleh Diego Armando Maradona. Namun tahun 2004, Napoli mencapai titik terendahnya dengan terdegradasi ke divisi ketiga atau Serie C dan bangkut. Akan tetapi, Napoli dapat bangkit dan kembali ke kasta teratas liga Italia, alias Serie A pada musim 2006-2007 dan berhasil menempati posisi ke-8.
Kejayaan yang ditunggu selama 33 tahun ini bak sejarah yang menyenangkan hati. Kendala sulit untuk bangkit dan mempertahankan nama seperti sedia kala begitu menyiksa bagi para pemain, hal ini dikarenakan terdapat tekanan mendalam bermain di kota yang begitu mencintai sepak bola dan haus akan kesuksesan.
Namun dengan keberhasilannya kali ini, tidak hanya memenangkan Serie A mereka mendominasi dan memberikan jarak dengan Juventus cukup jauh. Faktor utama dari suksesnya Napoli sebagai juara Serie A musim ini, karena mempunyai kedalaman tim yang solid dan mampu tampil konsisten selama kompetisi berlangsung. Beberapa pilar Napoli seperti, Victor Osimhen, Khvicha Kvaratskhelia, Hirving Lorenzo, dan Matteo Politano berhasil berkontribusi banyak dalam bermain sebagai lini depan Napoli.
Sejauh ini, klub bola ini telah berhasil menciptakan 70 gol selama 34 pertandingan Serie A. Tidak hanya lini depan, Napoli juga mempunyai lini belakang yang tangguh. Giovanni Di Lorenzo, Mario Rui, Kim Min-Jae, Rrahmani, dan penjaga gawang Napoli, Meret. Selama kompetisi Serie A berlangsung, Napoli hanya kebobolan sebanyak 23 gol. Hasil tersebut, merupakan GA (jumlah total kebobolan gol) paling sedikit di Serie A musim 2022-2023.
Setelah Napoli memastikan statusnya sebagai juara Serie A musim 2022-2023, beberapa fans di stadium turun ke lapangan untuk merayakan kemenangan bersama dengan para pemain Napoli. Sedangkan fans yang di luar, menggunakan suar dan kembang api. Seisi kota berpesta di jalan dengan meneriakkan rasa senang mereka bahwa Napoli telah menjadi juara lagi.
Napoli dan Kota Naples
Menurut warga Kota Naples, Napoli merupakan identitas kota tersebut “Jika kamu mendukung Naples, maka kamu mendukung Napoli,” ujar Maurizio De Giovanni selaku fans Napoli dan salah satu warga Kota Naples.
Warga kota Naples sudah menganggap Maradona sebagai ikon dari klub kesayangannya. Mulai dari mural, grafiti di beberapa bagian Kota Naples, nyanyian untuk Maradona dari para fans Napoli ketika bertanding, hingga stadium yang bernama Diego Armando Maradona Stadium. Bahkan, wajah dari Maradona terpampang di sepanjang kota hingga mural raksasa di atas pemujaan dengan tulisan Dios atau tuhan.
Mengutip detiksport. “Banyak anak laki-laki dinamai Diego sebagai bentuk penghormatan kepadanya. Saya rasa bahkan Maradona bahkan jauh lebih berarti ketimbang San Gennaro,” ujar Gennaro Gattuso seorang mantan pemain AC Milan.
Mengingat kembali tentang sejarah, Santo Januarius atau dikenal San Gennaro memiliki kisah bagi warga Kota Naples. Tahun 305 masehi, San Gennaro beserta Uskup Benevento dan Martir, dianiaya dan dipenggal karena beragama Kristen. Sebab masa itu, siapa pun yang mengajarkan mengenai kristus, akan menjadi sasaran. Hal ini bermulai dari San Gennaro yang ditangkap oleh mata-mata Gubernur Campania yang menjabat saat itu.
Pendiriannya yang kuat sebagai umat Kristen, mengakibatkan ia menerima siksaan yang berat. Legenda menceritakan bahwa sebagian darahnya dikumpulkan oleh seorang wanita bernama Eusebia dalam dua botol gelas untuk disimpan sebagai relikui. Keajaiban pun terjadi, darah mengering dan waktu lain mencair. Namun tahun 1980, darah tidak mencair karena dirasa bahwa Kota Napoli sangat korupsi dan angka kriminalitas tinggi sehingga fenomena tidak terjadi. 18 September 2018, darah mencair saat perayaan ekaristi dan belum ada pembuktian ilmiah akan hal ini. Masyarakat Kota Naples percaya, bahwa darah mencair adalah berkat dan darah membeku sebagai pertanda buruk.
Itu lah alasan mengapa Maradona dianggap jauh lebih berarti, ia dapat mencuri hati Kota Naples tidak hanya dengan keterampilan sepak bolanya saja, tetapi ketika konferensi kejuaraan Piala Dunia tahun 1990 yang berhasil merebut hati warga. “Sepertinya warga Italia bisa dengan nyaman mengingat Naples saat ini. Bagaimana mungkin dalam 364 hari lain selama setahun, Naples dan bagian selatan seolah terhapuskan atau terlupakan,” tutur Maradona.
Pasalnya, Kota Naples dianggap kurang diperhatikan oleh pemerintah Italia. Sebab Kota Naples dikenal dengan daerah yang miskin dan tertinggal jika dibandingkan dengan kota-kota Italia bagian tengah (Roma), Italia Utara (Milan), dan Italia Barat (Turin). Warga Kota Naples seperti ingin memisahkan diri dari Italia sehingga pernyataan yang diucapkan Maradona saat konferensi pers mewakilkan perasaan para warga Kota Naples.
Melansir dari BBC, Kemenangan ini tidak hanya perihal kesuksesan dalam dunia sepok bola, Tetapi menjadi simbol kemenangan bagi kaum Italia selatan yang miskin melawan masyarakat Italia utara yang kaya. Bagi mereka memenangkan liga menjadi ajang balas dendam sosial terhadap kaum adidaya tersebut karena ejekan yang sering di lontarkan klub sepak bola utara. Ejekan keburukan berisi tentang kejahatan, kemiskinan dan wabah kolera di Napoli.
Untuk itu, erat hubungan antara klub sepak bola Napoli dengan Kota Naples. Begitu besar pengaruh dan kekuatan sepak bola hingga melahirkan keyakinan “Jika Anda lahir di Napoli, sepak bola adalah bagian dari darah Anda,” Melalui kemenangan juga diyakini dapat menyucikan kembali kota akibat kemiskinan dan keterpurukan yang melanda hingga bangkit dari masa sulit seperti sedia kala.
Penulis: Dewa Rahadian Hakeem
Editor: Melody Azelia
Sumber:
