Isu Nasional

Kartini Masa Kini

Penulis

April 21, 2022

274

Perjuangan RA Kartini untuk kaum perempuan di Indonesia tak pernah sirna hingga saat ini. Oleh karenanya, 21 April dijadikan hari bersejarah untuk mengenang jasanya sebagai pahlawan wanita Indonesia.

Namun, perjuangan tak henti dengan perkembangan zaman. Sosok Kartini dengan keberanian, kepintaran serta kegigihannya berhasil menginspirasi dalam perjuangan wanita saat ini.

Kisah inspiratif Kartini juga dapat ditemukan pada beberapa tokoh wanita berikut, diantaranya:

Susi Pudjiastuti

Wanita yang lahir di kota Pangandaran pada tahun 1965, menjadi sorotan publik akibat latar belakang yang ia miliki. Dikenal sebagai wanita dengan batasan pendidikan yang ia punya namun berhasil menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet kerja tahun 2014-2019.

Berbagai pengorbanan juga tak luput ia lakukan untuk menjadi pemimpin dalam bidang kelautan dan perikanan. Sebelumnya, beliau memutuskan untuk berbisnis setelah lulus SMP dengan modal minim dari hasil menjual perhiasannya untuk menjadi pengepul ikan di daerahnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil hingga ia pun berhasil membuat maskapai penerbangan Susi Air yang bernama PT. ASI Pudjiastuti Aviation. Perjuangan terus ia lakukan hingga diangkat menjadi Menteri.

Memiliki gaya yang unik dan nyentrik membuatnya terkenal dengan keberanian dan kemandiriannya. Dengan ketegasan dan keberaniannya ia mengambil berbagai langkah yang justru membawa dampak kesuksesan terhadap hasil kinerjanya sebagai menteri, seperti nilai tukar nelayan menjadi meningkat dan adanya sejumlah kebijakan terkait illegal fishing atau pencurian ikan oleh kapal-kapal asing.

Salah satu aksi heroik yang dilakukan adalah peledakan kapal-kapal negara lain yang secara ilegal memancing di perairan di Indonesia. Dilansir dari Cermati, hal ini sempat menjadi sensasional sampai seorang komikus senior terkenal di Jepang, menggambar sosok ibu Susi di salah satu komiknya dan mengatakan bahwa beliau adalah Menteri paling keren di Asia.

Najwa Shihab

Sumber: https://depok.pikiran-rakyat.com/

Dikenal sebagai jurnalis perempuan dengan pikiran kritisnya serta keberanian mengungkapkan kebenaran. Dengan latar belakangnya sebagai alumni Fakultas Hukum UI dan merasa memiliki minat besar pada dunia jurnalistik, ia sempat menjadi anchor pada program berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda dan Mata Najwa.

Pada laman Cermati, disampaikan bahwa pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan itu.

Program Mata Najwa pun memiki dampak besar bagi pengungkapan kebenaran dari berbagai hal janggal di Indonesia. Sosok cerdas dan berwibawa ini pun akhirnya mendirikan media digital yang berfokus pada dunia jurnalistik dengan berbagai pengungkapan fakta, pemberian informasi yang disampaikan dengan cara baru dan lebih berkembang didalamnya.

Kegigihannya membuat sosoknya begitu elegan dan independent. Hingga ia masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards dan nominasi ajang Asia, Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs atau Talkshow Presenter karena profesionalismenya.

Dian Sastrowardoyo

Beralih ke bidang industri, Dian menjadi salah satu aktris yang memiliki banyak idola. Hal ini karena dengan berbagai kesibukannya di dunia akting dan menjalankan aktivitasnya sebagai seorang istri dan ibu, ia tetap bisa aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Pada 2009, Dian Sastro mendirikan yayasan pendidikan untuk perempuan kurang mampu. Yayasan bernama Dian Sastrowardoyo ini telah berhasil membiayai puluhan anak untuk bersekolah. Menurutnya pendidikan merupakan hal penting dan memiliki hobi membaca adalah hal baik.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak para perempuan melakukan berbagai hal yang bermanfaat dengan memanfaatkan teknologi. Menurutnya, ruang digital dapat dijadikan sebagai mata pencaharian dan kegiatan sosial. Dirinya pun menjadi sosok inspiratif dan sering mengisi berbagai acara seminar inspiratif.

Dengan ini, ia ingin memberitahukan bahwa wanita sebenarnya mampu untuk melakukan berbagai kegiatan yang sekaligus bersamaan. Wanita juga dapat menjadi sosok inspiratif bagi dirinya sendiri, keluarganya, pekerjaannya serta lingkungannya.

Anne Anventi

Sosok wanita hebat dan berbakat, ia adalah Anne Anventi. Mempunyai bakat bukan berarti tidak memiliki hambatan, ia bersungguh-sungguh mengerahkan usahanya untuk terjun ke dalam dunia fashion dengan modalnya sendiri.

Wanita kelahiran 20 Mei 1954 ini memulai usahanya dengan diawali menjadi tukang jahit dan secara mandiri merancang kebaya sendiri. Usaha nya pun tidak sia-sia, kini ia dikenal sebagai salah satu desainer legendaris yang berhasil mengenalkan baju kebaya sampai ke dunia internasional.

Walaupun dengan latar pendidikan yang tidak tinggi, ia berhasil membuktikan bahwa wanita yang melatih kemampuan dan tidak pantang menyerah akan sukses. Hingga kini, hasil kebayanya selalu dipergunakan bahkan pada ajang Miss Universe.

Tidak hanya itu, ia juga aktif dengan berbagai kegiatan sosial yang telah membantu orang-orang kurang mampu agar dapat sukses seperti dirinya. Kegiatannya berupa membangun yayasan sosial seperti Wisma Kasih Bunda, Bina Bunda Sahabat Disabilitas Talenta Anak Berkebutuhan Khusus.

Akhirnya, berkat semangat dan kerja kerasnya ia menjadi salah satu tokoh inspiratif bagi kaum wanita Indonesia dengan motivasi agar dapat terus semangat dan bersunguh-sungguh dalam melakukan hal apapun.

Sri Wahyuni

Tentunya sudah banyak orang yang mengetahui sosok dibalik pemegang medali perak yang berhasil mengharumkan nama Indonesia. Atlet wanita ini adalah Sri Wahyuni Agustiani. Sejak kecil wanita asal Bandung ini memang sudah memiliki keinginan menjadi seorang atlet seperti ayahnya.

Berbagai usaha kian dilakukan olehnya, bahkan ia pun tidak menyerah dengan kekurangan yang dimiliki. Yuni mempunyai cacat di mata sebelah kanannya dan membuatnya hanya bisa melihat dengan mata kirinya. Tetapi, dari kekurangannya ia terbukti berhasil berprestasi dengan fokus pada kelebihan yang ada.

Pada usia 13 tahun ia berhasil meraih penghargaan di bidang besi. Ia juga memenangkan medali perak pada Asian Games 2014 dan Olimpiade Musim Panas tahun 2016 di Brazil. Dengan itu, ia menjadi atlet wanita angkat beban pertama dengan medali perak untuk Indonesia.

Angkie Yudistia

Angkie adalah seorang CEO dan founder perusahaan Thisable Enterprise yang ia miliki. Angkie merupakan tunarungu yang divonis pada saat usia 10 tahun.

Keterbatasan yang dimiliki sempat membuat dirinya terpuruk hingga tidak percaya diri dan sulit bersosialisasi. Namun, berbagai dorongan hadir untuknya dari keluarga hingga ia semangat untuk melanjutkan pendidikannya dan berprestasi.

Menjadi seorang difabel bukan lah sebuah hal yang mudah. Namun, ia telah membuktikan dengan berbagai prestasi yang dimiliki dan mendirikan perusahaan yang dijadikan rumah bagi para penyandang disabilitas untuk menjadi pengusaha sukses.

Segala upayanya ia lakukan untuk membuktikan bahwa kekurangan yang dimiliki wanita tidak menjadi halangan, bahkan tantangan yang harus diperjuangkan untuk meraih pencapaian.

Saur Marlina Manurung

Saur Manurung atau lebih dikenal Butet Manurung adalah wanita cerdas yang menjadi aktivis sosial dan antropolog Indonesia. Tingginya semangat akan perubahan untuk lingkungan sosialnya membuat ia melakukan berbagai kegiatan yang memiliki dampak besar.

Sosok yang lahir di Jakarta pada 21 Februari 1972 ini menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran dan berhasil lulus pada dua program studi Antropologi dan Sastra Indonesia.

Tidak berhenti disitu, ia juga menempuh pendidikan Pembangunan Partisipatif di Australian National University, Canberra dan kursus Global Leadership and Public Policy di Harvard Kennedy School, Universitas Harvard, USA tahun 2012.

Bekerja di tengah hutan, gunung dan alam bebas merupakan cita-citanya. Hingga pada tahun 1999 ia terjun ke hutan untuk menjadi fasilitator pendidikan pada komunitas orang Rimba. Berbagai perjuangan pun dilakukan untuk melakukan pendekatan kepada orang Rimba selama 7 bulan.

Sekola Rimba merupakan program pendidikan yang ia buat dengan tujuan mengajarkan anak-anak di kawasan Konservasi Taman Nasional Bukit Duabelas untuk membaca dan menulis. Pengalamannya pun ditulis pada sebuah buku berjudul Sekola Rimba dan di adaptasi menjadi film layar lebar pada 2013 dan mendapatkan penghargaan internasional.

Melansir dari Kompas, Penghargaan yang pernah diterima Butet Manurung adalah “Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014, Penghargaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015, Ernst and Young Indonesia Social Entrepreneur of the Year 2012, Young Global Leader 2009, Ashoka Fellow 2006, Time Magazine’s Hero of Asia 2004, Unesco’s Man and Biosphere Award 2001 dan lainnya.

Karena sosoknya yang menginspirasi, ia terpilih sebagai perwakilan Indonesia menjadi salah satu dari 12 Model Peran Global Barbie dalam rangka Hari Perempuan Sedunia 2022.

Berbagai kisah dari tokoh inspiratif diatas, begitu menyadari bahwa wanita dapat menjadi apapun yang ia citakan dan memegang peranan besar. Berbagai profesi dari berbagai bidang dapat dikejar dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah.

Sosok wanita yang membanggakan lainnya juga begitu banyak. Tentunya, kita semua dapat menjadi sama hebatnya seperti tokoh-tokoh di atas dengan membanggakan diri sendiri, keluarga, bahkan negara. Setiap wanita akan berhasil dengan cara dan jalannya sendiri.